Sabtu, 23 Januari 2016

Arsitektur Inovasi Dinding dengan M-System

          Arsitektur merupakan salah satu ilmu yang mempelajari mengenai penataan dan perancangan dalam mendesain suatu projek berupa bangunan. Bangunan tersebut terdiri dari bangunan tingkat rendah (low rise building)  dan bangunan tingkat tinggi (high rise building). Tidak hanya mengenai perancangan dalam bangunan saja, arsitektur pun mempelajari mengenai penataan dalam suatu wilayah. Baik dalam lingkup kecil berupa perumahan residence maupun dalam lingkup besar yaitu berupa penataan wilayah dan kota.
          Disatu sisi, seorang arsitek pun dituntut agar mengetahui dan memahami bahan-bahan dalam membangun bangunan yang akan dibuat. Banyak sekali bahan bangunan yang digunakan dalam mendirikan suatu bangunan mulai dari bahan berupa semen, batu bata, besi, dan sebagainya.
         Dalam realitanya,untuk membangun suatu bangunan tidaklah cepat. Banyak sekali langkah-langkah yang harus diperhatikan dengan teliti agar hasilnya baik, sempurna, dan kokoh.
         Ternyata dibalik lamanya pembuatan suatu bangunan, terdapat suatu inovasi baru agar pembangunan lebih cepat dan tidak memakan waktu yang lama.
 
sumber:www.google.com
         Inovasi tersebut bernama M-System atau disebut juga dengan M-Panel. Kedua nama ini memiliki makna yang sama, hanya saja berbeda nama dikarenakan berbeda perusahaan satu dengan yang lain. Tetapi dalam hal fungsi M-System dan M-Panel ini memiliki fungsi yang sama. Tetapi dalam blog ini saya akan menjelaskan mengenai inovasi dari M-System.

         M-system merupakan suatu inovasi terbaru dalam membangun suatu bangunan dengan waktu yang relatif lebih singkat. sistem konstruksi yang terdiri dari panel superfoam yang disisipkan dengan kawat baja yang telah digalvanisasi yang digabungkan dengan penghubung baja untuk membentuk suatu ikatan yang kuat seperti suatu formasi. Bahan dasar superfoam dari m-system terbuat dari lempeng polystyrene tipe ”F” yang tidak beracun dan memiliki kemampuan memperlambat penyebaran api.
M-system ini dapat digunakan pada dinding, lantai, tangga, dan atap bangunan.
Mengapa menggunakan sistem M-System ini dapat mempercepat waktu pengerjaan?
M-system ini menggunakan bahan yang dipasangkan perlembaran. Tidak seperti bata yang disusun secara satuan. Proses pengerjaannya pun terbilang mudah dan cukup efisien sehingga pengerjaannya pun cukup singkat. Dalam blog ini saya akan membahas mengenai cara pemasangan dinding menggunakan M-System.
Dinding dalam produk M-System ini sendiri terbagi menjadi 2 yaitu:

Single Dinding
sumber:www.google.com

Single dinding merupakan dinding yang dilapisi polystyrene sebanyak satu lapisan. Single dinding ini biasanya digunakan sebagai penyekat antar ruang.


Double Dinding
sumber:www.google.com

Double dinding merupakan dinding yang terdapat rongga ditengah untuk dilapisi beton agar intensitas kedap suara lebih baik dibanding dengan single dinding. Pemakaian double dinding biasanya terdapat di dinding luar pada bangunan
Adapun kelebihan menggunakan dinding M-System ini yaitu:
  • Tahan terhadap api
  • Tahan terhadap gempa
  • Tahan terhadap benturan
  • Peredam suara yang baik
Dibalik kelebihan pasti terdapat kekurangan. Sama halnya dengan dinding M-System ini. Dinding M-System ini memiliki kekurangan yaitu harga yang relative lebih mahal dibanding dengan pembuatan dengan kon blok ataupun bata. Tetapi hal itu sebanding dengan hasil yang lebih cepat tetapi dengan kualitas bagus. Disatu sisi jika pengerjaan cepat harga tukangpun relatif lebih sedikit bukan? Jadi menurut saya harga ini masih sebanding dengan kita yang masih menggunakan bata ataupun bahan lainnya yang pengerjaannya jauh lebih lama.

Sekarang saya akan menjelaskan mengenai pemasangan dinding bangunan dengan menggunakan system M-System ini
  1. Buatlah pola dinding yang akan dibuat
  2. Di pola dinding tersebut, tancapkan besi dengan panjang ±50cm
  3. Tancapkan besi tersebut sedalam 20cm kemudian sisakan dibagian atas 30cm
  4. Buat jarak tiap besi ± 30-40cm
  5. Pasangkan dinding M-System yaitu polystyrene di tiap-tiap kosongan jarak antar besi
  6. Jika sudah tertempel semua buat pembesian di area pintu atau jendela  secara diagonal untuk menguatkan bangunan
  7. Setelah itu buatlah system jaringan listrik dan pemipaan yang diperlukan
  8. Dan semprotkan cor-an beton ke dinding baik di dalam maupun diluar
  9. Setelah itu diamkan selama ±3jam dan semprotkan kembali cor-an tersebut agar  mendapatkan hasil maksimal
  10. Terakhir cat bagian dinding sesuai kebutuhan agar kesan estetikanya terlihat dengan  baik


sumber:
www.google.com

Nama: Sari Corry Maylani
Kelas: 2TB01
NPM: 2a314053
Mata Kuliah: Arsitektur dan Lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar