Selasa, 23 Januari 2018

Susunan Rak Buku Pada Fasad Perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB)

Oleh : Sari Corry Maylani / 4TB01 / 2A314053

Sumber : www.google.com

”Bentuk mengikuti fungsi telah menjadi kesalahpahaman. Bentuk & fungsi seharusnya menjadi satu, digabungkan dalam penyatu spiritual”

-Frank Lloyd Wright-

Perpustakaan merupakan salah satu elemen terpenting dalam suatu lingkup pendidikan. Baik pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Penerapan bangunan perpustakaan di dalam suatu lingkup pendidikan ini juga berfungsi sebagai fasilitas penunjang untuk siswa atau mahasiswa dalam mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru diluar waktu belajar secara formal. Di waktu dahulu, pembangunan perpustakaan berkonsep pada bangunan formal yang terkesan kaku. Sehingga berdampak pada kehadiran masyarakat dalam mengunjungi perpustakaan ini tergolong minim. Namun, seiring berjalannya waktu, konsep perpustakaan semakin berkembang mengikuti zaman dan aktivitas masyarakatnya. Di era saat ini, banyak pembangunan dan renovasi perpustakaan yang berkonsep non formal dan cenderung mengutamakan kenyamanan pembaca sehingga cukup menarik masyarakat untuk datang perpustakaan tersebut. Konsep yang diterapkan pun beragam mulai dari konsep modern minimalis, industrialis, hingga futuristik. Selain itu, fasilitas yang disediakan pun tidak hanya area buku – buku dan ruang baca saja. Melainkan adanya fasilitas penunjang lainnya seperti ruang diskusi, ruang rapat, internet lounge, hingga tempat makan di dalam perpustakaan.
Namun pada dasarnya dalam menarik simpati para pembacanya dibutuhkan elemen awal sebagai citra pada bangunan perpustakaan. Elemen yang dimaksud ialah fasad yang diterapkan pada bangunan agar menarik perhatian pembacanya. Pada era saat ini, fasad bangunan yang diterapkan cukup beragam dan berkonsep menarik perhatian mata pembacanya. Mulai dari fasad yang memiliki fasad kaca, jendela – jendela berbentuk lingkaran, hingga fasad yang menggunakan undakan sebagai daya tarik untuk pembaca. Salah satu contoh perpustakaan dengan konsep saat ini yaitu Perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Perpustakaan ITB merupakan salah satu bangunan perpustakaan yang menarik perhatian dikarenakan fasad bangunan yang berbeda dengan perpustakaan lainnya. Bangunan yang diarsiteki oleh Ir. Slamet Wirasonjaya merupakan bangunan yang berkonsep layaknya rak – rak buku atau tumpukan beberapa buku sehingga bentukan fasad ini pun berbeda dengan bangunan – bangunan disekelilingnya. Dilain hal, bangunan ini pun terkesan menjadi main point di area sekitarnya. Menurut SLW, Dhian Damaji, “gubahan bentuk bangunan ini merupakan kompromi antara bentukan dan konteks lokasi, hasil sintesis antara ekspresi bentuk yang menyimbolkan tumpukan buku dan letaknya yang berada di area tempat persinggungan dengansumbu imajiner kampus ITB”.
Fasad pada bangunan perpustakaan berada di Arah Barat. Peletakkan fasad di arah tersebut berfungsi untuk membantu sirkulasi pencahayaan yang diterima agar sampai hingga ke dalam bangunan. Selain itu, fasad juga diletakkan dekat dengan area jalan sekitar sehingga memudahkan pembaca untuk melihat dan memasuki area perpustakaan.
Penggunaan fasad yang berbeda pun dapat menjadikan bangunan tersebut menarik perhatian seseorang untuk datang melihat isi dari bangunan tersebut. Selain itu, fasad ini pun dapat menjadikan landmark tersendiri diantara bangunan – bangunan yang ada di sekitarnya. Namun perlu diingat, bahwa perletakkan fasad pun harus disesuaikan dengan area lingkungan sekitar atau arah mata angin guna memudahkan pencahayaan yang masuk.

Gagasan Pokok :
Paragraf Ke – 1 :
Prolog mengenai keadaan atau kegiatan yang berada di dalam perpustakaan tiap waktu. Perubahan ini menghasilkan konsep perpustakaan yang berbeda di masa sekarang. Perpustakaan yang nyaman dan tidak terkesan kaku serta fasilitas lengkap lainnya menjadi daya tarik perpustakaan saat ini.
Paragraf Ke -2 :
Untuk menarik perhatian pembaca, umumnya dibutuhkan citra pada bangunan. Salah satunya adalah fasad bangunan perpustakaan yang menarik sebagai daya tarik untuk memunculkan minat datang ke perpustakaan.
Paragraf Ke -3 :
Perpustakaan ITB merupakan salah satu bangunan perpustakaan yang menarik perhatian dikarenakan fasad bangunan yang berbeda dengan perpustakaan lainnya.
Paragraf Ke – 4 :
Posisi fasad bangunan yang mengarah ke Barat yang memiliki fungsi untuk memberikan sirkulasi pencahayaan yang baik serta dekat dengan area jalan sekitar untuk memudahkan dalam melihat posisi bangunan perpustakaan.
Paragraf Ke – 5 :
Penggunaan fasad yang berbeda dapat menjadikan bangunan tersebut menarik perhatian seseorang dan menjadikan landmark tersendiri di wilayah kawasan tersebut.

Bahasa Arsitektur :
Modern Minimalis : konsep desain bangunan yang menggunakan kebutuhan paling mendasar. Dengan menekankan hal – hal yang bersifat esensial, fungsional, dan bentuk – bentuk geometris serta tanpa dekorasi.
Industrialis : konsep desain bangunan yang terkesan maskulin. Menggunakan bahan – bahan yang cenderung kasar seperti logam, besi, kayu, bata yang sengaja di ekspos untuk menampilkan konsep industrial.
Futuristik : konsep desain bangunan yang mengarah ke masa depan. Biasanya menggunakan bentukan – bentukan yang anti mainstream serta dibantu oleh teknologi canggih untuk menampilkan kesan masa depan.
Citra Pada Bangunan : Merupakan bentukan / gambaran / lambang pada bangunan. Biasanya dapat dilihat pada muka bangunan.
Fasad : Merupakan muka / wajah / tampilan awal suatu bangunan.