Assalamualaikum, guys.
Hari ini gue mau nge-posting pengalaman yang gue dapatkan kurang lebih beberapa bulan belakangan ini. Jadi gini, alhamdulillahirrabilalamin gue telah mendapatkan bangku perkuliahan dengan jurusan yang memang gue inginkan sejak SMP. Yaps, Arsitektur. Walaupun sejujurnya bukan harapan gue untuk masuk perkuliahan swasta. But, it’s ok lah. Zaman sekarang enggak ada perbedaan antara Negeri dan Swasta. It’s not different. Bedanya cuma dari prinsip pribadi kita masing-masing aja guys. Tekun atau enggak dalam menjalani perkuliahannya. Asal kita bener dan mau usaha it’s gonna be ok kok.
Dan perkuliahan swasta yang gue dapatkan adalah Universitas Gunadarma. Gue bersyukur bisa menjadi Mahasiswa Baru (Maba) 2014 ini. Karena yang kita tau juga, kalau Universitas Gunadarma ini adalah universitas swasta nomer satu terbaik di Indonesia. Keren kan? Hahaha. Maka dari itu, ada kebanggaan tersendiri bisa menjadi Maba.
Namanya juga anak baru, pasti untuk tau seluk beluk tentang tempat kuliah atau sistem perkuliahannya pasti harus ada pertemuan gitu kan, guys. Gunadarma juga ngadain itu. Mereka menyebut acara ini PPSPPT (Pengenalan Perguruan Tinggi dan Pengenalan Program Studi)-kalau enggak salah ya, guys. Wkwk. Naaah, gue punya pengalaman cukup menarik disini.
Jadi sekitar pertengahan agustus pada saat bulan puasa ada pertemuan pertama gitu. Gue hadir di Kampus D Universitas Gunadarma bareng temen-temen gue dari SMA. Karena banyak banget temen SMA gue yang masuk UG juga. Kita kumpul di Gedung 4 lantai 6. Disana banyak banget Maba yang udah hadir. Pengenalannya sih standart kayak biasanya aja. Dikasih tau rektornya siapa, fakultas/direktoratnya apa aja, jurusannya ada apa aja, Unit Kegiatan Mahasiswa, dsb.
Tapi ada satu kejanggalan yang gue dapet. Jadi pada saat itu, gue ketemu satu orang cewek yang ternyata satu jurusan sama gue. Dia duduk persis di depan gue. Akhirnya gue mencoba untuk kenalan sama dia. Tapi yang gue dapet adalah kejutekan. Entah gue baper (bawa perasaan) doang atau memang nyatanya gitu. Cuma gue enggak terlalu nyaman dengan sikap yang dia pertontonkan ke gue. Setelah itu gue hanya diam dan mikir aja sih.
Tapi ini saran aja yaaaa, kalau berada di tempat yang baru atau dimana pun itu dan dengan siapapun lu berada. Coba down to earth aja. Di atas langit kan masih ada langit. Tampilin yang baik dan apa adanya aja. Allah aja enggak sombong, masa kamu sebagai hamba-Nya harus sombong?:---)))))
Rabu, 15 Oktober 2014
BOSEN OVERLOAD
Assalamualaikum Wr. Wb
Hallo, guys. Hari ini gue ingin mem-posting lagi mengenai hal yang sedang gue rasakan. Mungkin kalian seumuran sama gue. Yaps, saat ini gue genap berumur 18 tahun. Dimana tahun ini, gue sudah merasakan mengikuti Ujian Nasional (UN) SMA. Mungkin itu masih biasa, guys. Yang paling anti mainstream adalah ketika kalian menghadapi kehidupan setelah UN. Kalian tau apa? Mandet dirumah.
Saat ini, gue sedang mengalami itu semua. Gue mulai free sekitar awal Mei sampe sekarang. Dan kalian tau sekarang bulan apa? Bulan September. Empat bulan gue diem tanpa ada tujuan yang enggak jelas. Kebetulan gue mulai masuk kuliah sekitar pertengahan September. Dan selama 4 bulan itu gue hanya diem dirumah, jalan bareng temen-temen, ngurusin ijazah dan skhun ke sekolah, dateng ke kampus untuk kasih berkas, nonton film dan diem lagi dirumah. Kalian tau bosen kan? Ini udah bosen overload bangettttt.
Ada rasa pengen kerja dulu. Tapi setiap pekerjaan punya masa tenggang tersendiri dan itu bukan 4 bulan. Harus lebih dari 4 bulan, guys. Pengen kesana kesini, tapi beberapa temen gue udah pada sibuk dengan tugas ospek dari kampus terpilih mereka.
Dan akhirnya, diem aja gue di rumah. But menurut gue, mungkin ini memang sudah jalan yang diberikan oleh Allat SWT. Bahwa sebenernya, gue dikasih kesempatan untuk istirahat sebentar karena pada saat kuliah mungkin gue belum tau bisa merasakan keleha-lehaan gue kayak sekarang atau enggak.
Ini seru banget, guys. Tapi miris sebenernya. But, it’s ok kok. Insya Allah, kedepannya gue bisa mempunyai kesibukan yang sesungguhnya dan bisa menjalaninya dengan happy and fun. Aminnnn.
Hallo, guys. Hari ini gue ingin mem-posting lagi mengenai hal yang sedang gue rasakan. Mungkin kalian seumuran sama gue. Yaps, saat ini gue genap berumur 18 tahun. Dimana tahun ini, gue sudah merasakan mengikuti Ujian Nasional (UN) SMA. Mungkin itu masih biasa, guys. Yang paling anti mainstream adalah ketika kalian menghadapi kehidupan setelah UN. Kalian tau apa? Mandet dirumah.
Saat ini, gue sedang mengalami itu semua. Gue mulai free sekitar awal Mei sampe sekarang. Dan kalian tau sekarang bulan apa? Bulan September. Empat bulan gue diem tanpa ada tujuan yang enggak jelas. Kebetulan gue mulai masuk kuliah sekitar pertengahan September. Dan selama 4 bulan itu gue hanya diem dirumah, jalan bareng temen-temen, ngurusin ijazah dan skhun ke sekolah, dateng ke kampus untuk kasih berkas, nonton film dan diem lagi dirumah. Kalian tau bosen kan? Ini udah bosen overload bangettttt.
Ada rasa pengen kerja dulu. Tapi setiap pekerjaan punya masa tenggang tersendiri dan itu bukan 4 bulan. Harus lebih dari 4 bulan, guys. Pengen kesana kesini, tapi beberapa temen gue udah pada sibuk dengan tugas ospek dari kampus terpilih mereka.
Dan akhirnya, diem aja gue di rumah. But menurut gue, mungkin ini memang sudah jalan yang diberikan oleh Allat SWT. Bahwa sebenernya, gue dikasih kesempatan untuk istirahat sebentar karena pada saat kuliah mungkin gue belum tau bisa merasakan keleha-lehaan gue kayak sekarang atau enggak.
Ini seru banget, guys. Tapi miris sebenernya. But, it’s ok kok. Insya Allah, kedepannya gue bisa mempunyai kesibukan yang sesungguhnya dan bisa menjalaninya dengan happy and fun. Aminnnn.
GALAUNYA MEMILIH JURUSAN
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum. Wr. Wb, guys
Hari ini gue hadir lagi di blog untuk mem-posting pengalaman yang beberapa waktu belakang ini gue alami. Untuk kali ini gue ingin berbagi pengalaman mengenai “GALAUNYA MEMILIH JURUSAN”. Mungkin banyak dari kalian yang pernah atau sedang mengalami ini. Gue pribadi pun, pernah mengalami hal ini. Padahal saat itu gue kelas XII alias 3 SMA. Dimana harusnya gue sibuk dengan beban belajar untuk menghadapi Ujian Nasional, tapi harus diduakan dengan kesibukan memilih jurusan yang pas untuk gue tekunin nanti.
Awalnya sih gue anggap sepele. Tapi setelah beberapa orang nanya ke gue, mau masuk mana? Jurusan apa? Dan gue belum bisa jawab saat itu. Yang akhirnya gue memutuskan untuk berpikir keras mengenai jurusan apa yang harus gue fokuskan kedepan nanti.
Waktu itu banyak banget yang gue mau. Dari psikologi, teknik informatika, komunikasi, broadcasting, sampe jadi artis pernah terbesit di otak gue. Karena kebingungan itulah, akhirnya gue berkonsultasi dengan ayah gue, guru BK (Bimbingan Konseling) yang ada di sekolah maupun tempat les gue (pada saat itu).
Dengan banyaknya saran ini itu, gue merasa terpanggil ketika ayah gue bilang “Kamu minat ke arsitektur enggak, de?” Naaaahh, pada saat itu gue ngerasa hati gue jadi kinclong. Arsitektur adalah jurusan yang memang sangat gue inginkan sejak SMP. Mungkin faktor sering ngeliat kesibukan ayah gue dengan kertas-kertas denahnya, dsb. Yang memang cita-cita utama gue pengen jadi seorang Arsitek yang bisa diandalkan.
Pada saat ayah gue bilang seperti itu. Gue memutuskan untuk memulai terjun ke jurusan Arsitektur tersebut. Dan pada saat itu, gue mencoba ikut semua hal. Mulai dari SNMPTN, SBMPTN dll dengan jurusan Arsitektur yang akhirnya membuat gue tereliminasi. Terbesit kesedihan & rasa pesimis sebenernya. Tapi mungkin itu sudah jalan yang diberikan Allah SWT ke gue. Bahwasannya, di tempat lain gue masih bisa berkarya dengan Arsitektur ini walaupun tidak di Perguruan Tinggi Negeri. Alhasil, gue masih bisa berkarya dengan jurusan yang gue inginkan dengan merasakan bangku perkuliahan swasta. It’s so unique and I love it!
Assalamualaikum. Wr. Wb, guys
Hari ini gue hadir lagi di blog untuk mem-posting pengalaman yang beberapa waktu belakang ini gue alami. Untuk kali ini gue ingin berbagi pengalaman mengenai “GALAUNYA MEMILIH JURUSAN”. Mungkin banyak dari kalian yang pernah atau sedang mengalami ini. Gue pribadi pun, pernah mengalami hal ini. Padahal saat itu gue kelas XII alias 3 SMA. Dimana harusnya gue sibuk dengan beban belajar untuk menghadapi Ujian Nasional, tapi harus diduakan dengan kesibukan memilih jurusan yang pas untuk gue tekunin nanti.
Awalnya sih gue anggap sepele. Tapi setelah beberapa orang nanya ke gue, mau masuk mana? Jurusan apa? Dan gue belum bisa jawab saat itu. Yang akhirnya gue memutuskan untuk berpikir keras mengenai jurusan apa yang harus gue fokuskan kedepan nanti.
Waktu itu banyak banget yang gue mau. Dari psikologi, teknik informatika, komunikasi, broadcasting, sampe jadi artis pernah terbesit di otak gue. Karena kebingungan itulah, akhirnya gue berkonsultasi dengan ayah gue, guru BK (Bimbingan Konseling) yang ada di sekolah maupun tempat les gue (pada saat itu).
Dengan banyaknya saran ini itu, gue merasa terpanggil ketika ayah gue bilang “Kamu minat ke arsitektur enggak, de?” Naaaahh, pada saat itu gue ngerasa hati gue jadi kinclong. Arsitektur adalah jurusan yang memang sangat gue inginkan sejak SMP. Mungkin faktor sering ngeliat kesibukan ayah gue dengan kertas-kertas denahnya, dsb. Yang memang cita-cita utama gue pengen jadi seorang Arsitek yang bisa diandalkan.
Pada saat ayah gue bilang seperti itu. Gue memutuskan untuk memulai terjun ke jurusan Arsitektur tersebut. Dan pada saat itu, gue mencoba ikut semua hal. Mulai dari SNMPTN, SBMPTN dll dengan jurusan Arsitektur yang akhirnya membuat gue tereliminasi. Terbesit kesedihan & rasa pesimis sebenernya. Tapi mungkin itu sudah jalan yang diberikan Allah SWT ke gue. Bahwasannya, di tempat lain gue masih bisa berkarya dengan Arsitektur ini walaupun tidak di Perguruan Tinggi Negeri. Alhasil, gue masih bisa berkarya dengan jurusan yang gue inginkan dengan merasakan bangku perkuliahan swasta. It’s so unique and I love it!
ILMU SOSIAL DASAR
Nama : Sari Corry Maylani
NPM : 2A314053
Didalam foto tersebut dijelaskan terdapat satu wanita (SPG) yang sedang menawarkan promo yang sedang berlaku pada salah satu restoran cepat saji. Pemuda ini mensosialisasikan promo ini kepada pemuda yang lain. Karena adanya komunikasi yang baik akhirnya pemuda yang telah disosialisasikan ini memutuskan untuk sarapan direstoran tersebu
NPM : 2A314053
PEMUDA DAN SOSIALISASI
PEMUDA
Pemuda merupakan golongan manusia muda yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan
mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini
sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
SOSIALISASI
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
HUBUNGAN PEMUDA DAN SOSIALISASI
Didalam foto tersebut dijelaskan terdapat satu wanita (SPG) yang sedang menawarkan promo yang sedang berlaku pada salah satu restoran cepat saji. Pemuda ini mensosialisasikan promo ini kepada pemuda yang lain. Karena adanya komunikasi yang baik akhirnya pemuda yang telah disosialisasikan ini memutuskan untuk sarapan direstoran tersebu
ILMU SOSIAL DASAR
Nama : Sari Corry Maylani
NPM : 2A314053
NPM : 2A314053
PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
Banyak spekulasi mengenai pengertian penduduk, masyarakat, dan
kebudayaan. Mulai dari para ahli, guru atau dosen yang sedang mengajar dikelas,
ataupun orang awam sekalipun yang membuat karangan itu sendiri. Didalam blog
ini, saya akan membagikan pengertian mengenai penduduk, masyarakat, dan
kebudayaan secara umum. Selamat menyimak dan semoga anda senangJ
MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah
sistem semi tertutup atau semi terbuka. Dalam bahasa latin, arti masyarakat itu
sendiri adalah hubungan persahabatan dengan yang lain.
KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “budh” yang
berarti akal, kemudian menjadi “budhi” atau “budhaya”. Sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Tetapi secara umum pengertian dari kebudayaan
adalah segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”
Naah, itu semua adalah pengertian-pengertian yang saya ambil secara
umum. Lalu, adakah hubungannya antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan?
Absolutely, YES!
Oke, sekarang kita mulai membahas mengenai hubungan kedua kata
tersebut.
HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa diri kita
masing-masing pun sesungguhnya dikategorikan sebagai masyarakat. Pada umumnya,
setiap masyarakat memiliki karakter yang berbeda-beda. Sehingga pada beberapa
kejadian, beberapa masyarakat kurang merasa cocok dengan masyarakat yang lain.
Tapi dengan adanya kebudayaan, masyarakat satu dengan yang lain pun bisa
menyatu atau bahkan saling berdampingan. Seperti contoh foto dibawah ini
ILMU SOSIAL DASAR
Nama : Sari Corry Maylani
NPM : 2A314053
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
INDIVIDU
Individu adalah manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
sebagai makhluk ciptaan Tuhan didalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
KELUARGA
Keluarga merupakan kumpulan beberapa orang yang karena terikat
oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki, esensial, enak, dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu
untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
HUBUNGAN INDIVIDU DAN KELUARGA
Didalam foto ini terdapat indidivu-individu yang menjadi satu. Seorang manusia tidak akan pernah bisa hidup sendiri. Maka dari itu, mereka semua pasti membutuhkan pertolongan dari orang lain. Difoto ini dijelaskan bahwa sebuah keluarga yang akan merangkul satu sama lain. Sehingga tidak akan terkesan sendiri-sendiri. Selalu berada ketika dalam suasana bahagia ataupun genting.
Langganan:
Postingan (Atom)